Minggu, 07 Desember 2014

PROFIL KESEHATAN LINGKUNGAN POLTEKKES MAKASSAR

Sebagaimana diketahui bahwa nama AKL Depkes Ujungpdang dahulu bernama Akademi Penilik Kesehatan dan Teknologi Sanitasi (APK-TS) kemudian berubah menjadi Akademi Penilik Kesehatan (APK) Ujungpandang yang didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 019/Kep/Diklat/Kes/82 tanggal 4 Maret 1982. Penerimaan mahasiswa angkatan pertama dimulai pada tahun ajaran 1982/1983 dimana kegiatan akdemik dimulai pada bulan Agustus 1982.  Dibukanya Akademi Penilik Kesehatan merupakan salah satu usaha untuk memenuhi dan meratakan kebutuhan tenaga kesehatan lingkungan khususnya untuk wilayah Indonesia bagian timur dan dalam waktu yang bersamaan juga dibuka APK Padang di Sumatra Barat untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan lingkungan di wilayah Indonesia bagian barat. Jauh sebelum dibuka APK  Ujungpandang  dan Padang, di Indonesia telah berdiri dua APK yaitu APK Jakarta yang didirikan tahun 1956 dan APK Surabaya didirikan tahun 1960. Pesatnya pembangunan khususnya pembangunan kesehatan memerlukan juga tenaga kesehatan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya sehingga pemerintah memandang perlu untuk menambah lagi institusi pendidikan termasuk APK, dan pada tahun 1983/1984 dibuka lagi 3 buah APK yaitu di kota Yogyakarta, Denpasar dan Banjarmasin serta sebuah APK swasta dari yayasan Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan  Indonesia (HAKLI) di Kota Semarang. Dengan demikian sampai saat ini di Indonesia sudah cukup memadai.  Pada awal berdirinya APK di Makassar masih banyak mengalami kendala antara lain terbatasnya ruang kuliah, peralatan laboratorium dan sebagainya. Pada waktu itu sebagian perkuliahan dan praktikum dilaksanakan di Universitas Hasanuddin (UNHAS) yaitu dengan bekerja sama beberapa Fakultas antara lain Fakultas Kedokteran, MIPA, Pertanian, dan  Teknik. Sebagai upaya untuk meningkatkan dan menyempurnakan jalannya pendidikan terus dilakukan terutama menyangkut dengan kegiatan belajar mengajar, usaha tersebut antara lain dengan meningkatkan dan mendayagunakan sarana dan fasilitas yang ada seperti ruang kelas untuk perkuliahan, laboratorium, bengkel kerja, dan perpustakaan pada  Sekolah Pembantu Penilik Higiene (SPPH) Ujungpandang. Sehingga mulai tahun ajaran 1984/1985 semua kegiatan praktikum dapat dilaksanakan di kampus SPPH Ujungpandang. Dengan demikian kegiatan belajar pada APK  Ujungpandang dapat berjalan lebih lancar dan telah menghasilkan lulusan. Jumlah lulusan APK sampai dengan tahun ajaran 1986/1987 sebanyak 420 orang. Para lulusan umumnya telah diangkat menjadi pegawai dan bekerja pada berbagai instansi kesehatan di wilayah Indonesia bagian timur.
LEBIH LENGKAPNYA DISINI