Sebagaimana diketahui bahwa nama
AKL Depkes Ujungpdang dahulu bernama Akademi Penilik Kesehatan dan
Teknologi Sanitasi (APK-TS) kemudian berubah menjadi Akademi Penilik
Kesehatan (APK) Ujungpandang yang didirikan berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor 019/Kep/Diklat/Kes/82 tanggal 4 Maret 1982.
Penerimaan mahasiswa angkatan pertama dimulai pada tahun ajaran
1982/1983 dimana kegiatan akdemik dimulai pada bulan Agustus 1982. Dibukanya
Akademi Penilik Kesehatan merupakan salah satu usaha untuk memenuhi dan
meratakan kebutuhan tenaga kesehatan lingkungan khususnya untuk wilayah
Indonesia bagian timur dan dalam waktu yang bersamaan juga dibuka APK
Padang di Sumatra Barat untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan
lingkungan di wilayah Indonesia bagian barat. Jauh sebelum dibuka APK Ujungpandang dan
Padang, di Indonesia telah berdiri dua APK yaitu APK Jakarta yang
didirikan tahun 1956 dan APK Surabaya didirikan tahun 1960. Pesatnya
pembangunan khususnya pembangunan kesehatan memerlukan juga tenaga
kesehatan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya sehingga pemerintah
memandang perlu untuk menambah lagi institusi pendidikan termasuk APK,
dan pada tahun 1983/1984 dibuka lagi 3 buah APK yaitu di kota
Yogyakarta, Denpasar dan Banjarmasin serta sebuah APK swasta dari
yayasan Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) di Kota Semarang. Dengan demikian sampai saat ini di Indonesia sudah cukup memadai. Pada
awal berdirinya APK di Makassar masih banyak mengalami kendala antara
lain terbatasnya ruang kuliah, peralatan laboratorium dan sebagainya.
Pada waktu itu sebagian perkuliahan dan praktikum dilaksanakan di
Universitas Hasanuddin (UNHAS) yaitu dengan bekerja sama beberapa
Fakultas antara lain Fakultas Kedokteran, MIPA, Pertanian, dan Teknik.
Sebagai upaya untuk meningkatkan dan menyempurnakan jalannya pendidikan
terus dilakukan terutama menyangkut dengan kegiatan belajar mengajar,
usaha tersebut antara lain dengan meningkatkan dan mendayagunakan sarana
dan fasilitas yang ada seperti ruang kelas untuk perkuliahan,
laboratorium, bengkel kerja, dan perpustakaan pada Sekolah
Pembantu Penilik Higiene (SPPH) Ujungpandang. Sehingga mulai tahun
ajaran 1984/1985 semua kegiatan praktikum dapat dilaksanakan di kampus
SPPH Ujungpandang. Dengan demikian kegiatan belajar pada APK Ujungpandang
dapat berjalan lebih lancar dan telah menghasilkan lulusan. Jumlah
lulusan APK sampai dengan tahun ajaran 1986/1987 sebanyak 420 orang.
Para lulusan umumnya telah diangkat menjadi pegawai dan bekerja pada
berbagai instansi kesehatan di wilayah Indonesia bagian timur.
LEBIH LENGKAPNYA DISINI